Me #Round 1

Kamis, 20 Agustus 2009

Just a short fiction story

Aku termenung ditempat, memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang dihadapanku. Terkadang aku berpikir, bagaimana kehidupanku jika aku adalah orang yang lewat tersebut. Seperti apa kehidupanku jika aku adalah pegawai kantoran yang barusan lewat? Seperti apa kehidupanku jika aku adalah seorang gadis kecil yang sedang berjalan bergandengan tangan dengan ibunya itu? Seperti apa kehidupanku jika aku adalah preman yang sedang menatap dengan sangar seorang bapak tua? Atau bahkan seperti apa kehidupanku jika aku adalah bapak tua tersebut?

Tak ada satupun pertanyaan yang dapat kujawab. Karena aku tidak mungkin bertukar tempat dengan salah satu dari mereka. Aku hanyalah dapat menjalani hidupku sendiri. Hidupku yang hanya satu dan tidak bisa ditarik mundur lagi. Hidupku yang sangat berharga dan jika kita melakukan sesuatu tidak bisa diulang atau diganti. Kesuksesan besar yang tak tergantikan, maupun kesalahan fatal yang akan selalu disesali.

Aku mendesah pelan, kemudian dengan perlahan aku berdiri dari dudukku dan berjalan pulang kerumah. Seraya bersenandung kecil, aku kembali berpikir. Setidaknya aku bersyukur dengan kehidupanku yang sekarang.


I’m proud just the way I am.

By: Winter Song
I'm a student of Izada and with miss Henny permission i post this short story.

1 komentar:

sma Izada mengatakan...

Prosa begitu indah, oleh nama yang indah...
tidak sedikit orang yang menginginkan kehidupan orang lain.

tidak sanggup bersabar menunggu ronde berikutnya.
tapi jika boleh,
di kehidupan berikutnya, aku memilih menjadi debu.

Test Widget