Sedikit cerita tentang bahasa sunda

Rabu, 30 Desember 2009

Hey Izada-ers...Gimana kabar kalian? Saya mau berbagi cerita nih tentang bahasa Sunda. Semoga bisa nambah pengetahuan :)

Pernahkah kalian bertanya-tanya sendiri, apa bahasa pertama di dunia? Pernahkah kalian memikirkan ada berapa banyak bahasa di dunia? oww..ok, kayanya kebanyakan deh kalo kita mencoba menghitung ada berapa banyak bahasa di dunia.

Mari kita lihat di negara kita sendiri, Indonesia. Dengan beragam suku bangsa dan beribu pulau yang dimiliki, kebayang dong betapa beragamnya bahasa daerah yang ada di Indonesia?! Menurut om Wikipedia, Bahasa Indonesia adalah varian bahasa melayu, sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa pemersatu) di nusantara. Sampai saat ini, bahasa Indonesia masih terus mengalami perkembangan karena terpengaruh oleh bahasa lain, yaitu bahasa asing dan bahasa daerah.

Ngomong-ngomong soal bahasa daerah, postingan saya kali ini mau membahas soal beragamnya bahasa daerah yang ada di Indonesia. Kita ambil contoh kecil di pulau jawa aja deh. Pulau jawa sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Nah...di Jawa Barat ada beragam bahasa Sunda yang digunakan oleh penuturnya. Anyway, berhubung saya orang Sunda dan hanya mengerti bahasa Sunda, jadi tolong dimaapkeun karena saya hanya membahas keragaman bahasa Sunda di sini. Hehehe kalo saya ngerti bahasa Makassar, saya dengan senang hati akan membahasnya. Beneraaaaaaan!!! :D

Ok, balik lagi ke pembahasa kita. Lagi-lagi menurut om Wikipedia, bahasa Sunda memiliki dialek yang berbeda. Dialek (basa wewengkon) bahasa sunda beragam, mulai dari dialek Sunda-Banten, hingga dialek Sunda-Jawa Tengahan yang mulai tercampur bahasa Jawa. Para pakar biasanya membedakan enam dialek yang berbeda. Dialek Barat dipertuturkan di wilayah Banten selatan. Dialek Utara mencakup daerah sunda utara termasuk Bogor dan beberapa bagian di pantura. Lalu dialek Selatan adalah dialek Priangan yang mencakup kota Bandung dan sekitarnya. Sementara itu dialek Tengah-Timur adalah dialek di sekitar Majalengka. Dialek Timur Laut adalah dialek di sekitar Kuningan dan dipertuturkan juga di beberapa bagian wilayah Brebes, Jawa Tengah. Dan akhirnya dialek Tenggara adalah dialek sekitar wilayah Ciamis.

Bahasa Sunda karena terpengaruh bahasa Jawa yang mengenal tingkatan, juga mengenal undak-usuk atau tingkatan berbahasa. Dalam bahasa Sunda kita mengenal basa lemes (bahasa halus), basa sunda loma (yaa..ini lebih casual karena digunakan untuk temen atau orang yang udah akrab banget). Banyak orang salah nih tentang basa Sunda loma, karena menganggap basa Sunda loma adalah bahasa kasar. Padahal basa Sunda loma memang menjadi bahasa yang biasa dipakai oleh orang-orang di wilayah Banten dan sekitarnya. Bagi orang Banten, bahasa mereka tidak kasar, tapi kalo orang Bandung atau wilayah priangan lain mendengar bahasa mereka, maka akan terdengar kasar. Justru inilah keunikannya kan?

Contoh:
Basa loma: ajang, keur, pikeun
Basa lemes (halus) keur sorangan (untuk sendiri): kanggo
Basa lemes (halus) keur ka batur (untuk orang lain): haturan

Err...subtitle, please!!
Hahahaha...ok, jadi terjemahan Indonesianya adalah "untuk" :D

See...betapa menarik kalo kita mempelajari bahasa!! Banyak keunikan yang akan kita temui. Masih berhubungan dengan bahasa Sunda, terus bagaimana dengan wilayah Cirebon yang letaknya di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah? Bagaimana bahasa mereka?

Nah ini nih yang menarik. Kalo saya mau pulang kampung ke Majalengka, saya lebih sering lewat Cirebon dengan naik kereta. Ketika saya di stasiun Cirebon, mulai deh terdengar bahasa yang asing di telinga saya (buat ayah saya sih ngga asing, dia bisa bahasa Cirebon, boss!!!). Ini unik karena bahasa Cirebon sendiri terdengar jauh berbeda dari bahasa Sunda, tapi ngga sepenuhnya mirip dengan bahasa Jawa. Mereka punya kosakata dan logat sendiri yang "Cirebon banget". Saya sendiri ngga ngerti bahasa Cirebon, tapi saya nyari lirik lagu berbahasa Cirebon nih (ini saya bolak-balik nanya ayah saya apa artinya hihihihi).

Akeh wong padha kedanan masakan,
akeh wong padha kelingan pelayan
Ora klalen kesopanan ning sekabeh lelangganan.

Yen balik tas jalan-jalan mingguan
mumpung bae tas gajian kaulan
Warung pojok go ampiran etung etung ke kenalan
Tobat dhendhenge emi rebuse,
sega gorenge dhaginge gedhe gedhe

*Uhmm .... ini artinya apa Henn?* Hehehe ga usah pake subtitle yah...biar kalian meresapi kekayaan bahasa daerah yang dimiliki Indonesia :D Atau kalo kalian penasaran artinya apa. silakan tanya pada pengajar bahasa Indonesia kita, Mr. Staien, asli wong Cirebon hehehehe :D :D

Ok, kayanya segini dulu deh postingan saya tentang bahasa daerah, Sunda khususnya. Saya nulis ini karena kecintaan saya terhadap bahasa. Ngga hanya bersemangat belajar bahasa asing, saya juga mencintai bahasa nasional saya dan bahasa Sunda sebagai bahasa daerah tanah kelahiran orangtua saya. Hapunten (maaf) kalo ada kekurangan dalam tulisan saya. Saya sangat senang kalo ada masukan.

Cheers ^_^
-Henny-

Test Widget